Selasa, 02 April 2013 @ 21.21 |
tikang tikung sang penuking menikung pertukingan
tertuking dituking penuking ulung
tikung tikung menuking tertuking
tuking tuking penuking menuking-nuking
tukang tuking pertukingan
tuking penikang-nikung
menikang-nikung
tuking-tuking
tuking
tikang tikung
tuking
tuking
tikang
tikang
tuking
tuking
tuking
tikang tikung
tikung
tikung
tikung tuking
fuking
tuking
tuking
tertuking
dituking
penuking
pertukingan
tikung
tikung
tuking
tuking
tuking
tuking
tuking terus
tuking tuking
tuking
tuking
tikung
tuking
puaskah menuking
puaskan menuking
tuking
tuking
fuking
tuking
terus tuking
tuking terus
terus fuking
fuking terus
terus
terus
tuking terus tuking tuking
tuking tikung tikang tikung tuking terus
tikung tikung tikung tikung tikang tikung tuking tuking
tukang tikung nikung terus, yang tertikung ditikung penikung ditikung lagi
tuking tuking terus sampai puas
tuking tikung
tuking
tuking
Kamis, 31 Januari 2013 @ 11.43 |
Dengan bahagia kuberikan harapan kepada langit, tanah, dan bumi.
Di dalam suka yang tak terhingga, aku harapkan hidup.
Matahari fajar menerpa semua insan, mengembalikan tangis hari kemarin kepada surga.
Ah, ubahlah hujan menjadi berkat, yang bangunkan bercak yang tertidur dalam luka yang tersisa pada bumi.
Gubahlah hujan menjadi cinta.
Jadi rintik-rintik yang suatu hari nanti akan membangunkan mata yang terpejam dalam mimpi tiada akhir.
Tetap tersenyum. Aku akan membangkitkan dunia ini. Nyanyianku akan melebur dan membuat dunia bersinar.
Mengirimkankan perasaan kami, biarkan mereka berlari mengelilingi bumi.
Ombak saling bergulung.
Betapa banyak nada dan masing-masing kata.
Sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, kita saling mendekat.
Sekian banyak rasa dan ribuan suara.
Di dalam genggaman kita ada satu harapan yang sama.
Ah, lewat cerita panjang yang bodoh, cinta jatuh menetes, membawa masa depan tak terhingga tanpa batas.
Hilang sudah dahaga bertahun-tahun.
Rasa benci yang telah membuat bumi menjadi gersang telah berakhir, kasih sayang bersemi dalam hati semua makhluk.
Ada bunga dalam hati semua orang.
Ah, burung kecil yang melupakan lagu itu, sudah lama melipat sayap mereka.
Ah, biarlah angin menerpa mereka, biarkan mereka kembali terbang.
Biar mereka nyanyikan kebahagiaan ke seluruh penjuru, ke langit tertinggi.
Hidup kembali hadir.
Berbagai figur dengan warna-warni mereka, tiap orang, tiap nyawa, adalah sesuatu yang tidak tergantikan.
Pada setiap ruang, terhubung sebuah jendela.
Isi hati saling bercengkrama, dan antar mereka, ada satu harapan yang sama.
Ah, sebentar lagi pedang yang berkarat akan segera dikelilingi dedaunan.
Dirambati akar hijau, menyelimuti kesedihan.
Dalam kesunyian ini, kehijauan tumbuh seiring terpaan surya.
Menyinari siapapun itu, orang-orang yang tak kukenal, orang-orang yang kusayang, dan pada semua makhluk, pada semuanya.
Cinta ada pada semua nyawa.
Manisnya cinta, selalu, hari ini, dan lagu ini pun akan senantiasa ada menyongsong masa depan.
Bunga ini, selalu, hari ini dan selamanya janji ini akan senantiasa ada menyokong masa depan.
Selasa, 13 November 2012 @ 08.41 |
dunia bergerak.
aku berhenti.
Rabu, 10 Oktober 2012 @ 08.09 |
Setelah disadari, ditemukan kebiasaan untuk menerima dan mencintai kondisi yang saat ini dibenci.
@ 08.06 |
setelah disadari, ada lah kebiasaan seperti ini pada diri sendiri: kebiasaan membenci.
membenci muncul saat melihat tulis-tulisan dan catatan yang sejujurnya sampah.
menyadari bahwa menuliskan segala macam curahan hati itu hanya lah untuk kepuasan pribadi.
membaca semua keluhan dan kepedihanmu itu membuat hati menjadi tidak enak.
melihat orang-orang melankolis, lalu mereka bangga akan ke-melankolisan-nya memicu rasa sebal.
jadi, kamu senang hujan. kenangan. cerita cinta sedih. kamu setiap kali patah hati karena dunia ini tidak adil padamu. kamu senang hal-hal manis yang terjadi di dunia ini. kamu hanya ingin dihargai dan dimengerti oleh orang yang kamu sayangi. memang tidak adil bila orang yang kamu sayangi mencintai orang lain. kamu hanya ingin diterima apa adanya.
ya, nada-nada sarkas tidak bisa lepas dari tiap kalimat yang terpikirkan.
menyadari hal ini memicu keputusan untuk tidak menulis sampah-sampah beberapa bulan.
ada lah saat dimana melihat tulis-tulisan dan catatan yang trendi menjadi menyebalkan.
kebiasaan membenci muncul saat semua bentuk posting terlihat sebagai wujud pencitraan.
ada lah saat dimana merasa bahwa kehidupan bahagia dan lux yang ada di dalam setiap cerita terlihat sebagai upaya untuk mengangkat strata sosial dan ekonomi dalam bermasyarakat.
tidak bisa dipungkiri bahwa tiap-tiap hobi yang ditampilkan membuat kita menyadari bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang pembiayaannya tidak murah.
adalah saat dimana bedak dan gincu yang digunakan untuk menjadi rupawan rupanya terasa sebagai sebuah penipuan sosial.
foto-foto dengan tone warna vintage photoscape-is sebagai usaha untuk tampil lebih trendi terlihat memuakkan.
ada saat dimana melihat sosok tukang kata menjadi menyebalkan.
memberi label pada semua orang adalah kebiasaan buruk yang tidak menyenangkan untuk disaksikan.
sosok yang berbahaya. boleh jadi membicarakan semua orang di belakang punggungnya. atau boleh jadi di depan mata tetapi kita tidak menyadarinya. pada titik tertentu bisa jadi terlihat bermuka dua: teman bagi semua orang, tetapi memfitnah semua orang.
sarkas dan paksaan adalah keahliannya.
sinis adalah keahlian yang tidak bisa lepas dalam menentukan persepsinya.
kata-kata negatif yang keluar terasa seperti racun, oleh karenanya memaksa kita untuk mensortirnya dan secara halus mengundang untuk memasang kedok palsu. bentuk ketidaksetujuan adalah pelatuk untuk mendapatkan label karakter baru.
orang yang besar mulut terasa patut dibenci.
kemampuan yang tidak sebanding dengan celotehannya membuat gemas untuk menghancurkannya.
tidak mandiri dan manja adalah sifat yang tidak disukai semua orang.
mendengar pembicaraan mengenai hal yang sudah pernah dibicarakan itu seperti mandi mengunakaan air yang telah dipakai untuk mandi.
ada lah saat dimana sifat menggerutu menyebalkan.
keras kepala, tetapi salah dan tetap melakukan pembelaan pada saat salah itu jelas salah.
terkadang sesukanya sendiri, tetapi menggerutu setelah melakukan semuanya sesukanya sendiri.
semua orang berpacaran yang terlihat berpacaran adalah menyebalkan.
semua orang yang berpacaran sembuyi-sembunyi pun menyebalkan.
orang-orang yang tidak berpacaran namun terlihat berpacaran tetapi tidak memiliki niat untuk berpacaran adalah yang paling menyebalkan dari semuanya.
interaksi sosial itu menyebalkan.
memakai topeng untuk memainkan suatu peran dalam masyarakat adalah beban dalam berkomunikasi.
etika memaksa untuk menjaga apa yang ada di dalam pikiran tetap terjebak disana dan tidak bisa dilampiaskan.
kritik-kritik sosial adalah hal yang akan memecah belah koneksi, oleh karenanya keberadaannya ditiadakan.
kesendirian itu pula menyebalkan.
fanatisme itu menyebalkan.
celetukan-celetukan logis harus dianulir apabila tidak sesuai dengan pakem yang telah tertanam dalam otak dari bayi.
kondisi stagnan konsep spiritualitas membuat keadaan menjadi nyaman, oleh karenanya progresi dan perubahan yang berkenaan dengan paham lain tidak akan didengarkan. bahkan dikecam bila perlu agar seluruh dunia ikut menjadi stagnan.
menggunaka kata-kata yang kesannya keren dalam membuat posting dalam blog itu menyebalkan.
padahal dibalik semua itu yang ada hanyalah keinginan untuk menghindari kata ganti orang pertama seperti aku, saya, yang kesannya alay.
mengemukakan kebencian di dalam blog itu menyebalkan untuk didengar.
bahkan menggunakan sarkasme kepada blog sendiri untuk menggambarkan ironi itu juga menyebalkan.
setelah disadari, ada lah kebiasaan membenci ini terlihat tertanam dalam karakter diri.
Jumat, 15 Juni 2012 @ 09.50 |
Pagi musim panas.
Matahari menerobos pada jendela yang bias di pinggir ranjang,
membuat kamar menjadi putih dan selangka menjadi siluet di bawah bahumu.
Di bawah selimut tipis putih sedada, kita berdetak dalam dentum yang sama.
Kita masih menggeliat manja.
Peletakan tanganku di atas pipimu, adalah saat dimana mata saling bertemu.
Di dalam tatap lucu matamu itu adalah satu keabadian.
Satu kedamaian adalah waktu yang akan kita lalui dalam diam.
Satu keabadian akan kita habiskan sebelum akhirnya bangun dan bertukar kata.
Saling mengerti bukan dalam kata tapi tatap mata.
Kamis, 14 Juni 2012 @ 11.43 |
kita terlalu banyak melihat kesedihan, sakit hati, dan putus asa.
hidup dimendung mega.
kesedihan pada setiap tangan,
tetapi sungguh, pesona masih ada dan bisa dirasakan.
terkadang kita hanya perlu mundur sesaat
dan berkaca pada indah yang masih ada disana.
merasakan bumi.
inilah saat diri duduk dibawah bintang malam,
musik mencarikan indah untuk dunia yang terlihat murung.
damai untuk kita yang merasakan bumi saat ini.